Dalam merancang sebuah ruas jalan maupun mengevaluasi kerusakan jalan, faktor yang kadang-kadang dianaktirikan adalah drainase. Padahal drainase adalah sesuatu yang sangatlah penting untuk dikaji dan direncanakan karena merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari jalan. Dalam merancang leveling suatu badan jalan misalnya, tinggi muka air haruslah jauh di bawah perkerasan. Muka air maksimal yang terlalu tinggi dapat berpengaruh pada kekuatan subgrade/lapis pondasi karena akan meningkatkan kadar air. Peningkatan kadar air akan melemahkan perkerasan jalan secara keseluruhan. Akibatnya jalan menjadi rapuh dan mudah rusak. Drainase yang baik akan membuat ketinggian muka air maksimum tidak akan membanjiri badan jalan.
Drainase sering diabaiakan karena dianggap kurang penting dan kurang esensial bagi jalan secara keseluruhan. Benar, kendaraan tidak membutuhkan drainase untuk lewat. Yang menjadi permasalahan adalah drainase dibutuhkan badan jalan untuk menopang apa yang menjadi tugasnya. Analogikan seorang pegawai yang sedang mengetik. Komputer hanya membutuhkan tangan si pegawai tersebut untuk mengetikkan keyboard, tetapi pegawai itu butuh kamar mandi agar dia bisa buang air kecil sehingga pekerjaannya tidak mengganggu. Kamar mandi penting dalam menunjang pekerjaan si pegawai.
Satu hal yang penting dalam perencanaan drainase adalah muka air paling maksimum yang terjadi. Perencana harus memperkirakan yang terburuk dalam hal misalnya terjadi curah hujan yang sangat tinggi. Genangan air apapun yang ada di jalan tidak dapat ditoleransi. Walaupun nantinya air dapat mencapai badan jalan, harus ada rekayasa agar air dapat keluar dengan mudah. Inilah salah satu pentingnya kemiringan menyamping suatu badan jalan. Suatu rekayasa dapat dilakukan dengan menggunakan cross drain, yaitu saluran drainase yang melintang di bawah jalan. Tapi hal ini tidaklah cukup jika perencana tidak memperhatikan muka air maksimum yang bisa terjadi. Air harus dapat menemukan jalur keluarnya jika telah mencapai badan jalan. Suatu lekukan di jalan yang dapat menghalangi air harus segera dihilangkan karena dapat merusak jalan secara prematur.
1. Tanah Dasar
Tanah dasar adalah lapisan paling bawah di mana jalan berada. Biasanya tanah dasar adalah lapisan yang sudah ada sejak awal, atau merupakan material yang didatangkan karena lapisan tanah aslinya buruk. Yang patut diperhatikan, drainase yang baik akan mampu membuat tanah dasar menjadi baik, sebaliknya drainase yang buruk dapat menjadikan tanah dasar yang baik sekalipun menjadi buruk. Tingkat kebaikan/keburukan tanah dasar biasanya dihitung menggunakan tes CBR (California Bearing Ratio).
2. Konsolidasi tanah
Ingat bahwa meskipun tanah telah dipadatkan secara penuh, tanah dapat mengalami konsolidasi karena adanya beban yang berat dan terjadinya pengeluaran dari air yang terkandung. Hal ini dipengaruhi dari volume air di dalam void yang ada di tanah tersebut. Konsolidasi dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
(to be continued..)